renggabi news
Daerah Komunitas

Mahasiswa PMII FKIP Unma Gelar Dialog Publik Kepemudaan

JESTV.ID, LEBAK – Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PR PMII) FKIP Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten menggelar acara Dialog Publik Kepemudaan dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) di Gedung PGRI Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pada Senin (28/12/2021).

Tema dialog publik mengangkat tema ‘Peran Pemuda Dalam Mempromosikan Potensi Daerah’. Yang menghadirkan tiga pemateri diantaranya. Haidar Widodo Ch selaku praktisi masa media, Iwan Setiawan selaku DISPAR Kabupaten Lebak dan Asep Murodi selaku Biro Pengembangan Jaringan dan Pemberdayaan Desa PC PMII Kabupaten Lebak.

Ketua Umum PR PMII FKIP Unma, Sam’un menyampaikan ucapan terimakasih kepada Panitia acara dialog publik, anggota dan pengurus PR FKIP dan FHS Unma Banten atas kekompakan dan antusiasnya dalam mengikuti acara, juga kepada pemateri yang telah menyembapatkan waktu serta ilmunya.

Lanjut Samun, Sesuai denga tema dialog publik yaitu peran pemuda dalam mempromosikan potensi daerah, Semoga acara hari ini kader PMII mampu berkontribusi kepada daerahnya khusunya kabupaten Lebak.

Asep Murodi atau sering dipanggil Asmur  Selaku Biro Pengembangan Jaringan dan Pemberdayaan Desa PC PMII Kabupaten Lebak.”Mengatakan, Masih banyak PR pemuda khususnya di Kabupaten Lebak yang harus digali dan dikembangkan karena hal itu adalah kekayaan daerah, sementara pemuda saat ini masih banyak yang apatis terhadap problematika daerah.

Lanjut Asmur, Semoga dengan adanya acara hari ini bisa meningkatkan kesadaran pemuda khususnya mahasiswa PMII agar bisa melek terhadap daerahnya serta bagun untuk membangkitkan potensi daerah, jangan sampai pemuda saat ini memiliki mental yang kurang untuk menghadapi pembangunan yang lebih masif sehingga hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.

“Acara dialog publik seperti ini harus terus dilakukan baik formal maupun tidak formal agar lebih terarah dalam memajukan daerah, tentunya didukung dengan aksi yang nyata.” Pungkasnya.

Selain itu, akademisi yang juga praktisi mass media, Haidar Widodo Ch menyebut, giat tersebut cukup bagus dan inovatif. Seyogyanya kalangan muda merutinkan jumpa ilmiah dan rajin berliterasi, sehingga nantinya bisa menambah wawasan keahlian. Mahasiswa sebagai agen of change dan calon opinion leader di masyarakat kehadirannya sangat dibutuhkan.

Tapi perannya juga harus tetap kritis dan aktif pada giat karya nyata, sehingga kelak bisa mampu menjawab berbagai tantangan perubahan. Nilai kritis dari para insan kampus adalah barometer penyeimbang perubahan. Tapi tetap tanpa merenggut norma etika yang ada. Menurutnya, keberadaan kultur budaya itu adalah bagian aset daerah yang penting. Keberadaan lokal wisdom (kearipan lokal) itu harus tetap dilestarikan. Karena kearifan lokal peninggalan leluhur adalah identitas suatu daerah dan harus terus ditransformasikan antar generasi, karena identitas budaya suatu daerah itu bisa jadi pondasi pemerkuat bangsa, dan generasi yang kehilangan identitas budayanya khawatir bermental rapuh.

(Kusnadi)

Related posts

Vaksin Perdana Tingkat Sekolah Dasar (SD) Dilaksanakan di SDN 01 Baros Kecamatan Warunggunung

admin

Wisata Alam Air Panas Citando Yang Ada di Kabupaten Lebak Butuh Perhatian Pemerintah

admin

Kades Sanghiang Ucapkan Terimakasih Kepada Bapak Presiden Joko Widodo

admin
Translate »